Kesan Tradisional dari Atap Ijuk
Ijuk merupakan jenis atap yang terbuat dari tanaman aren, yang tumbuh di antara pelepahnya. Penutup atap ijuk akan memberikan kesan alami dan kesejukan pada sebuah bangunan. Atap ijuk biasanya dapat bertahan lama, antara 15 hingga 50 tahun, tergantung dari kondisi lingkungan setempat. Penutup atap ini mempunyai kemiringan atap lebih dari 40 derajat. Dimensi dari atap ijuk merupakan lembaran-lembaran ijuk yang tipis, memiliki panjang yang dapat disesuaikan berdasarkan kebutuhan.
Ijuk yang digunakan sebagai penutup atap dibentuk dengan ikatan sepanjang 120 cm dan diameter 6 cm. Ikatan tersebut kemudian dijepit dengan menggunakan sebilah bambu, lalu diikatkan pada reng. Lapisan ijuk yang digunakan minimal 2 lapis karena semakin tebal lapisannya akan membuat daya tahannya juga semakin lama.
Atap ijuk pada pura (Sumber: www.behac.com)
Atap ijuk biasanya banyak digunakan pada:
Rumah adat
Bangunan lesehan
Rumah makan Minang
Rumah adat Minang
Pembuatan saung
Pembuatan pura
Pembuatan tempat ibadah
Banyak digunakan juga untuk kelenteng
Bangunan tempat wisata
Gazebo kayu dengan atap ijuk (Sumber: architectaria.com)
Kesan tradisional yang ditimbulkan merupakan salah satu keunggulan dari pemakaian atap ijuk. Ijuk juga kerap kali digunakan pada bangunan tradisional dan bangunan vernakular. Bahan ijuk memiliki sifat yang lentur dan tidak mudah rapuh. Kesulitan yang dimiliki oleh atap ijuk ini salah satunya adalah sulitnya melakukan perbaikan apabila ada yang rusak. Atap ijuk juga rawan bocor jika terjadi hujan.
Pura di Bali dengan atap ijuk (Sumber: www.behac.com)
Kelebihan Atap Ijuk
Terlihat alami dan mampu memberikan kesan baru
Ketahanannya sangat lama bisa mencapai 80 tahun
Harga bahannya murah
Memberikan efek sejuk pada siang hari dan hangat pada malam hari
Mampu meredam panas sehingga dapat membuat ruangan menjadi sejuk
Tidak bisa dicerna organisme
Kekurangan Atap Ijuk
Sulit melakukan penggantian
Rawan bocor saat hujan deras
Bahaya kebakaran karena termasuk bahan yang mudah terbakar
Lembaran atap ijuk siap pasang (Sumber: produkijuk.blogspot.co.id)
Cara Pemasangan Atap Ijuk
Ikatan ijuk dipasangkan dari bawah ke atas, kemudian diikat dan diusuk dengan menggunakan tali bambu. Jarak pemasangannya antara 4-7 cm
Setelah itu, gulungan dipasang pada bubungan dengan cara ditusuk dengan bambu atau diikat
Kemudian, gambahan dipasang pada bubungan sebagai penutup atap dengan cara ditusuk atau diikat
Jangan lupa untuk melapisi ijuk minimal 2 kali, agar dapat lebih tahan lama dan amanIkatan. Ijuk dengan diameter sekitar 4 cm ditekukkan pada tinjeh, lalu ditempel jalon, dan diikat tali.
Gulungan. Selembar ijuk dibentuk gulungan, kemudian diikat hingga 4-5 ikatan.
Gambahan. Seberkas ijuk berdiameter sekitar 15 cm diikat kemudian dibentuk seperti sapu lidi.
Isit. Ijuk yang telah dipintal dalam bentuk tali, diikat secara rapat pada sebilah bambu.
Kisaran Harga Atap Ijuk Tahun 2016
Ukuran atap ijuk yang dijual di pasaran berkisar antara 100 cm x 30 cm. Ijuk yang digunakan untuk atap biasanya dijual dalam bentuk lembaran dengan kisaran harga antara Rp 8.000,- hingga Rp. 10.000,-. Mencari produsen yang menjual atap ijuk memang agak sulit, Anda dapat membeli ijuk untuk bahan baku penutup atap di situs-situs online yang menjual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar